RSS

반란군 왕의 저널 (The King's Rebel Journal) :: Chapter 2

Title: 반란군 왕의 저널 (The King's Rebel Journal)
Author: Cho Luna Kuchiki
Disclaimer: Semua member SuJu milik Tuhan, pribadi, dan SM. Tapi Kyuhyun, Donghae, Yesung, dan Sungmin hanya milik author #disambit
Warning: gaje, abal, OOC akut, genderswitch, typo(s), alur pasaran, dll

Chapter 2

Yesung, Eunhyuk, Donghae, dan Onew akan melaksanakan rencana mereka malam itu juga. Malam ini mereka akan menyusup ke istana dan menculik adik Sungmin, yaitu Putri Ryeowook. Setelah Kyuhyun pergi, Yesung, Eunhyuk, dan Onew mulai bersiap-siap untuk menjalankan misinya.

\(=///^///=)/

Yesung melompati tembok istana bersama ketiga temannya dengan mulus. Mereka pun langsung berlari menuju ke arah kamar Ryeowook. Setelah berhadapan dengan beberapa penjaga, Yesung masuk ke kamar Ryeowook, yang saat itu sedang duduk termangu. Ryeowook yang melihatnya terkejut dan berkata, "Siapa kamu? Apa yang kau lakukan di sini?". "Saya datang ke sini.. untuk menculikmu, Putri Ryeowook." jawab Yesung sambil menyeringai. Sesaat setelah selesai berbicara, Yesung segera memukul tengkuk Ryeowook, yang segera membuat Ryeowook terkulai di tangan Yesung. Yesung menggendongnya dan segera keluar menemui teman-temannya, dilanjutkan dengan melompati kembali tembok istana dan kembali ke rumah Yesung.

\(=///^///=)/

Ryeowook tersadar dan menemukan dirinya berada di dalam sebuah kamar tidur bernuansa hitam. Tidak seperti yang dia sangka, tangan dan kakinya tak terikat, juga mulutnya tak tersumpal sesuatu. Sebenarnya apa maunya menculikku?, pikirnya dalam hati. Kenapa Ia tak mengikatku? Apa dia sangka aku tak bisa kabur?, pikirnya lagi. Akhirnya Ryeowook menggeser pintu kamar tersebut dan keluar. Betapa terkejutnya Ia ketika menemukan sesosok namja berpakaian serba hitam ada di lorong sebelah kanannya, tampaknya saat itu Ia sedang berjalan ke kamar yang tadinya menjadi tempat Ryeowook 'ditawan'. Yesung terkejut mendapati Ryeowook telah keluar dari kamarnya. Ya, ruangan bernuansa hitam itu adalah kamar Yesung. Ia segera memegang tangan Ryeowook dan membawanya kembali masuk kamar. "Kenapa? Aku tak akan lari kok." ucap Ryeowook dengan wajah polos, menyebabkan Yesung menghela napas panjang. "Kamu saat ini sedang diculik, apa kau sadar terhadap posisimu saat ini sebagai tawanan?" ucapnya. "Mengapa harus takut? Kau bahkan tak mengikat tanganku. Berarti kau sama sekali tak berencana melukaiku bukan?" balas Ryeowook sambil memasang wajah polos. Yesung kembali menghela napas. Ini orang punya rasa takut gak sih?, pikirnya. Kemudian Yesung mengamati wajah Ryeowook. Terasa getaran aneh dalam dadanya. Ia akhirnya berbalik dan meninggalkan Ryeowook sendirian setelah mengatakan "Jangan kabur. Aku akan menyuruh orang membawakan makananmu."

\(=///^///=)/



Ryeowook terduduk dengan wajah merona dan jantung berdebar-debar setelah Yesung meninggalkannya. Baru kali ini Ia melihat seorang pemuda tampan sepertinya. Apakah Ia jatuh cinta? Mungkin. Itulah jawabannya ketika kau menanyakan hal itu. Ia masih terduduk ketika seseorang menggeser pintu kamar itu dan membawa sebaki penuh makanan. "Kau lapar? Kubawakan makanan. Habiskan ya!" ucap namja itu ramah. "Terima kasih. Ngomong-ngomong, siapa namja tadi?" ucap Ryeowook. "Umm, entah aku boleh mengatakan nama kami atau tidak, tapi biarlah. Lagipula kata Yesung hyung kau akan ada di sini selama kami menjalankan rencana kami. Baiklah, aku Eunhyuk, dan namja serba hitam tadi itu Yesung. Ia pemimpin kami saat ini." jawab namja bernama Eunhyuk itu panjang lebar. Ryeowook hanya manggut-manggut mendengar penjelasan Eunhyuk. "Oh ya, memangnya kalian mau apa terhadap raja?" tanyanya lagi. "Em, bisa dibilang kami anggota pemberontak raja dengan Yesung hyung sebagai ketuanya." jawab Eunhyuk lagi. Setelah berpikir sejenak, akhirnya Ryeowook mengucapkan sesuatu. Sesuatu yang tak akan pernah diduga oleh seisi rumah itu.

"Bolehkah aku bergabung dengan kalian?"

\(=///^///=)/

Yesung menggebrak mejanya keras. "Bergabung dengan kami katamu? Apa kau gila? Atau kau ingin kabur, hah?" ucapnya marah pada Ryeowook. "Ne, aku ingin bergabung dengan kalian. Bukan untuk kabur, tapi untuk membunuh ayahku. Aku juga tak suka padanya sejak kecil. Juga aku berterima kasih atas penculikan ini, karena sebenarnya tiga hari lagi aku akan dibuang dan dijadikan pembantu oleh ayahku. Karena itulah aku dendam padanya." jawab Ryeowook. "Kau kira aku akan percaya padamu?" balas Yesung dingin. "Tentu saja, bukankah kau orang baik? Lagipula aku mengerti seluk beluk istana dan ayahku, aku pasti bisa berguna bagimu." jawab Ryeowook mantap. Yesung menghela napas. "Kembalilah, dan jangan pernah membicarakan ini lagi. Aku tak akan memasukkanmu. Ingat itu!" ucap Yesung. "Tidak, aku tak akan keluar sebelum kau memasukkanku. Ayolah, aku tak akan lari, aku janji. Apa kau tak percaya padaku? Aku juga akan berguna bagimu." ucap Ryeowook sedih. 'Bukan begitu, aku takut kau terluka bodoh.' pikir Yesung. Entah kapan, Ia menyadari kalau Ryeowook itu manis. Singkatnya, Ia mungkin jatuh cinta. Garis bawahi kata mungkin. Ia sendiri juga masih belum tahu perasaannya, tapi ada sesuatu dalam diri gadis itu yang membuatnya ingin melindunginya, atau tak ingin ia terluka, dan semacamnya. Yesung menghela napas panjang. "Kau.. tak bisakah kau hanya diam dan menunggu di sini?" ucapnya sedikit memaksa. Ryeowook masih ngotot, Ia menggelengkan kepalanya. "Aniyo, aku ingin ikut. Biarkan saja aku membantumu, jebal?" balasnya. "Terserah kau sajalah!" ucap Yesung akhirnya, menyisakan senyuman cerah di wajah Ryeowook.

\(=///^///=)/

Yesung sedang mengasah pedangnya ketika Ryeowook masuk ke kamarnya dengan senyuman tanpa dosa. Malam itu mereka akan menjalankan rencana mereka berikutnya, yaitu LANGSUNG menuju kamar Kangin dan membunuhnya. Yah, Yesung memang bukan seorang penyusun strategi, dan biasanya hal-hal yang berhubungan dengan otak dikerjakan oleh Kyuhyun. Memang sebelumnya Yesung sudah 'menyetujui' permintaan Ryeowook untuk bergabung dengannya, terserah bagaimana persepsi Ryeowook tentang ucapannya "Terserah", tapi Ia menyimpulkan bahwa Ia menganggap responnya positif dari senyuman cerah di wajahnya, dalam hatinya Yesung masih bertekad untuk tidak melibatkan Ryeowook dalam rencana apapun, termasuk rencana nanti malam. Namun Ryeowook bukanlah gadis yang bodoh. Ia melihat Yesung mengasah pedangnya, dan menyimpulkan Ia akan melaksanakan 'sesuatu' malam ini. Jadi Ia masuk dan tersenyum polos, lalu berkata dengan wajah tanpa dosa, "Apa kau akan melaksanakan suatu rencana malam ini?", yang dengan suksesnya membuat tangan Yesung tergelincir dan hampir membuat pedang nista itu hampir, hampir menancap di kaki Yesung dengan indahnya. Namun untungnya gerak reflek Yesung cukup baik, setidaknya cukup baik untuk menghindari pedang tajam yang melayang indah itu sebelum terjadi sesuatu yang fatal. Yesung menghela napas lega. Namun sedetik kemudian pandangannya beralih ke arah Ryeowook. "Kenapa kau mengagetkanku hah? Apa kau ingin pedang ini mengenai kakiku? Aigoo, kenapa kau bisa muncul mendadak seperti itu sih!" ucapnya sewot, agak salah tingkah karena apa yang ditanyakan Ryeowook barusan benar-benar Mak Jleb. Seolah Ia mengetahui rencana nanti malam. "Kenapa kau salah tingkah, Yesung-sshi?" ucapnya sambil tetap tersenyum innocent. "Aniyo, aku tidak salah tingkah kok. Memangnya apa yang kulakukan sampai disebut salah tingkah?" jawab Yesung gelagapan - yang membuat Ryeowook semakin senang mengerjainya. "Bukankah kau menjatuhkan pedangmu tadi?" balasnya. Yesung hanya bisa berkata dengan panik, "Bukan apa-apa, itu kan tadi karena kau mengejutkanku.". Ryeowook tersenyum. "Kau benar-benar mudah ditebak, Yesung-sshi. Memangnya nanti ada rencana apa? Sertakan aku. Jebal." Yesung menghela napas. "Tak bisakah kau hanya diam dan menunggu di sini? Aku tak ingin membuatmu membunuh ayahmu sendiri atau terluka, pabboya." ucapnya pada Ryeowook. "Aku tak akan terluka, Yesung-sshi. Kumohon sertakan aku. Jebaalll~", jawab Ryeowook sambil melancarkan 'Wookie eyes attack'nya. "Nee! Nee! Arrasseo!" ucap Yesung, tak tahan dengan Wookie eyes attack yang dilancarkan pujaan hatinya tersebut #CIYEEEE~. "Kau hanya memberi tahu kami tempat kamar raja dan menunggu di luar! Itu saja!" lanjutnya, menghapus senyum lebar di wajah Ryeowook. Ryeowook pun mengeluarkan Wookie eyes attacknya lagi, kali ini dengan kekuatan maksimal "Yesung-sshi~~~~Ijinkan aku ikuuuuuutttt~~", ucapnya. Yesung tersedak karena kekuatan Wookie eyes attack yang terlalu kuat itu dan menyerah. "Baiklah, tapi jangan mengacau!" ucapnya akhirnya. "Arraseooo~Gomawo Yesung-sshii~", jawab Ryeowook senang, sebelum Yesung menyeretnya menuju ruang rapat untuk ikut merapatkan rencana mereka malam ini.

\(=///^///=)/

Keempat namja itu kembali melompati tembok istana yang berdiri dengan kokoh itu. Namun kali ini mereka tidak hanya berempat, ada seorang yeoja yang ikut 'melompati' tembok itu, di dalam dekapan namja pertama yang bernama Yesung. "Kemana sekarang, Wookie?", ucapnya setelah melumpuhkan beberapa penjaga, dibantu ketiga temannya. Ryeowook menunjuk ke arah kanan dan kelima orang itu pun segera melesat ke arah yang ditunjuknya. Setelah kelima orang itu pergi, seseorang yang bersembunyi di balik pilar itu mengangkat walkie-talkienya perlahan dan berucap, "Ada lima penyusup menuju kamar raja. Salah satu dari mereka.. Putri Ryeowook.". Ia mematikan walkie-talkienya setelah mendengar sebuah respon positif dari seberang dan bergerak mengikuti kelima penyusup tersebut.

Yesung berdiri di tengah sebuah lapangan. Ia merasakan keberadaan seseorang di belakangnya. Ia berbalik, dan Siwon muncul di sebuah persimpangan. Siwon tampak terkejut, namun segera tergantikan dengan senyuman ketika -sekitar 50 orang- anak buahnya masuk dari sekeliling mereka dan mengepung lima orang itu. "Kau komandan mereka, kan?", tanya Yesung sambil menatap Siwon tajam. "Ne.", jawab Siwon, tersenyum senang. Ia mengangkat tangannya dan anak buahnya menyerang serentak. Keempat namja itu spontan mengeluarkan pedang masing-masing dan mengurung yeoja yang mereka bawa di tengah perlindungan keempatnya sambil menangkis serangan-serangan pasukan Siwon dan melumpuhkan mereka satu-persatu. Mendadak yeoja itu keluar dari formasi pertahanan mereka dan menendang seorang pasukan dengan keras. Orang itu tersungkur jatuh, terkena tendangan Ryeowook tepat di perutnya dengan jurus karate yang diajarkan noonanya, Sungmin. Yesung memandang Ryeowook kaget, lalu tersenyum senang dan mulai menyerang lagi.

Ryeowook terengah. Ia mulai lelah. Pasukan itu terus berdatangan, seakan tak ada habisnya. "Argh, mereka ada berapa, sih!", keluhnya pada Yesung di sebelahnya. "Entah.", jawab Yesung santai, sambil menusuk seorang pasukan. Tepat di jantungnya. Namja tak dikenal itu roboh, disusul pasukan di sebelahnya. Mendadak Siwon muncul di depan Ryeowook dan bersiap menebasnya. Ryeowook terkejut dan memejamkan matanya, bersiap menerima serangan mematikan tersebut.

'Crash'

Ryeowook membuka matanya perlahan, merasa heran karena tak merasakan sakit. Begitu matanya terbuka sempurna, Ia terbelalak kaget melihat sosok namja yang menjadi tamengnya tersebut.

"Yesung-sshi!"

                  TBC

Nyohoho, apdet XD.
Sebenarnya sih udah dari kemaren dulu selesai, bareng ama Chapter 1 nya. Tapi author gak bisa aplot karena internetnya lemot. Mian, readers~ XD.

Saat ini hasrat author lagi memuncak ngetik fic ini, apa lagi gara-gara Re-Together yang Chapter 1 sama sekali gak dibuka menurut stat TTATT. Padahal author udah di puncak kebahagiaan liat prolog 1 ama 2 nya jadi top sampe beberapa hari. #curcol #Emang fic lo bagus apa? XD

Hiks, maaf deh kalo ficnya jelek. Alurnya juga kayaknya pasaran deh T.T . Kalo bisa review ya, pengen tau nih tanggapan tentang fic ini. Bash ama flame boleh kok, tapi sama sarannya ya. Juga tolong sama antis
yang berkeliaran (?) di luar sana jangan ngebash pemerannya, Bash author aja. Tapi sekali lagi, pake saran yaa~

At least, mind to review? :3

0 komentar:

Posting Komentar